Sunyi
Aku hanya ingin bercerita pada kalian. Merangkai sejumlah sunyi yang hadir menemani denyar waktuku. Kembali pada beberapa sebab tentang hidup yang tak hanya dirayakan belaka. Tuhan telah menggariskan segalanya. Telah membuat semua perjalanan ini jauh lebih indah meski terkadang sunyi menjadi kawan paling karib dalam kehidupan kita. Sunyi adalah tanda yang telah Tuhan berikan kepadaku. Tidak ada yang salah dengan rencana-Nya dan tak perlu dipersalahkan. Karena di balik sunyi, Tuhan masih mempersiapkan sesuatu yang jauh lebih indah dari ini.
Sunyi telah menjadi jawaban dari masa perjalananku di sepanjang tahun ini. Sunyi adalah kado yang akan terus diberikan Tuhan kepadaku. Tak perlu menjadi sama seperti mereka dengan sejumlah kata dan perihal di dalam karya-karyanya. Cukup menjadi seperti hari ini dan sunyi seperti inginku. Tuhan terlalu baik kepadaku karena telah mengajarkan hening menjadi bagian dari hidup. Sunyi telah menjadi warna paling indah pada setiap masaku untuk mengurai segala tanda tentang ramai, hari ini, dan karya.
Karena, pada sunyi inilah aku menemukan sejumlah kisah bahagia tak berbayang sampai suatu hari nanti.
Hening
Kita mungkin akan menjadikan semua rasa ini pulang. Bertarung pada sejumlah sembilu yang datang dan pergi. Lalu menerangkan kepada kita bahwa bahagia sudah hadir di sudut rencana-Nya. Tuhan telah mengantarkan bahagia pada sejumlah perihal paling cantik yang menjejak di ujung nama kita. Tak ada yang perlu kita gugat dari semua rencana bahagia yang digariskan-Nya ini. Aku sudah merasa bahagia, meski pada akhirnya ada sejumlah suara berisik dan bising yang mempertanyakan hening di kedua mata kita.
Hening tak harus sendiri. Hening tak harus menjauh dari keramaian. Namun hening adalah caraku untuk menafsir bahagia dan sejumlah keriangan lainnya dalam perjalanan. Hening adalah sejumlah cerita dan cinta yang diikrarkan waktu pada semacam ikatan. Karena hening pulalah, aku belajar untuk menjadi sesuatu di dunia ini. Hening adalah tempat paling membahagiakan untuk menafsir segala rencana dan garis takdir-Nya pada semacam ketetapan waktu di ujung hariku. Karena bagiku, hening adalah rencana paling indah yang pernah diabadikan Tuhan dalam hidupku.
Dan aku takkan pernah menyesali sejumlah keheningan yang tercipta dalam perjalananku. Karena, disinilah aku menemukan jalan indah itu terbentang untukku.
Kita
Hinaan, hujatan, cacian, makian, tekanan, serta sejumlah desakan lainnya hanya sebagian kecil tanda cinta dari-Nya. Semua telah berjalan seperti biasa dalam hidupku. Dan kita pernah sesekali menyinggungnya pada beberapa catatan keliru tentang kita dan waktu. Menjadi seseorang yang senang dengan hening, sunyi atau pun diam tentu membuat kita tak lepas dari sejumlah catatan miring. Dan aku pun pernah merasakan semua itu. Aku pernah merasakan menjadi sosok paling dibenci karena keputusanku untuk menjadi hening. Namun, aku selalu bahagia dan bangga dengan semua yang kuputuskan. Karena, disinilah aku belajar tentang semuanya. Aku belajar memahami kehidupan dan segala gejolaknya yang terkadang begitu indah di mata, namun ketika aku turut merasakannya selalu ada sejumlah perihal menjijikkan yang kadang membuat aku sesak karenanya. Hingga aku akan tetap memutuskan untuk menjadi seperti ini sampai kapanpun juga.
Tak perlu disesalkan apalagi ditangisi. Karena bagiku, dengan menjadi hening dan sunyi telah menggariskan sejumlah perihal bahagia yang tak mungkin bisa dinikmati sama oleh mereka. Aku hanya ingin memahami dan memaknai semua ini. Mimpiku untuk menjadi seperti mereka mungkin sama, namun jalan untuk menjadi seperti mereka, aku tak ingin sama. Karena berbeda telah menjadi suratan yang harus aku jalani dan nikmati. Hingga pada ujung proses itu, aku menemukan semuanya jauh lebih indah dari biasanya.
Ingat, Ia tidak menciptakan kita sama. Namun, Ia menciptakan kita dengan sejumlah perbedaan meski kita dipersatukan pada satu perihal yang sama. Karena dengan sejumlah beda itu Tuhan ingin membuat kita percaya dan yakin bahwa di balik hening, sunyi, sepi, ramai, bahagia, senang, susah, suka dan duka ada sejumlah rencana bahagia-Nya untuk hidup kita.
Beda
Inilah caraku menemukan duniaku sendiri. Kembali menjadi seperti hari ini dalam sejumlah catatan tak penting. Aku kembali membukanya. Mengurutkannya dari memoriku semasa SD dulu sampai kini terduduk sebagai seseorang di bangku kuliah. Aku ingin mengeja semuanya jauh lebih dalam dengan caraku sendiri. Tak perlu ikut dengan orang lain yang mungkin kita impikan bisa menjadi seperti itu.
Beda adalah garis yang tak mungkin kita tentang begitu saja. Semua memang terlihat sama, namun beda adalah jawaban yang akan kita temukan setiap kali permasalahan itu dihadirkan untuk dicarikan solusinya. Namun, bilamana beda telah menjadi warna dalam perjalanan hari ini, lalu kita saling silang sengketa atau pendapat tentang semua itu. Kita selalu merasa paling benar, paling mencontoh, atau apalah itu.
Namun, seperti kataku beda adalah warna dan binar cahaya yang telah dihadirkan Tuhan dalam kehidupan kita. Tak perlu digugat apalagi dipersalahkan hingga harus disamakan dalam satu jalan yang sama. Karena berbeda adalah cinta yang harus tetap disyukuri adanya. Berbeda adalah anugerah yang telah dititipkan Tuhan kepada kita. Berbeda adalah kado paling manis yang telah hadir semenjak kita tercipta sebagai anak manusia.
Karena kita, hening, sunyi, dan berbeda telah menjadi tanda dan perihal paling indah yang pernah Tuhan hadirkan semenjak doa-doa tentang hidup kita rapalkan kepada Yang Maha Hidup. Tuhan itu Maha Memudahkan dalam segala rencana-Nya. Hanya saja kita selalu merasa tersulitkan akan segala uji dan coba dari-Nya.
Dan aku masih mengingat semua itu. Pulanglah dan ramaikan dirimu dengan sejumlah celoteh kawanmu. Pesan itu masih aku ingat sampai hari ini. Namun, bila hening telah mengajarkan bagaimana menemukan bahagia yang sejati. Aku memilih menjadi hening dan sunyi untuk menemukan semua tanda cinta-Nya. Aku memilih menjadi berbeda dari yang lain untuk menemukan cara terbaik Tuhan membahagiakanku.
Karena bagiku, Tuhan selalu membahagiakan kita dengan caranya yang indah. Dan tentu saja berbeda kepada setiap orang, sekalipun perbedaan itu selalu dijadikan alasan untuk menetapkan siapa yang salah dan benar atas urusan umat di muka bumi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar